Konvensi Gastein
Jenis | Perjanjian |
---|---|
Ditandatangani | 14 Agustus 1865 |
Lokasi | Bad Gastein, Kadipaten Salzburg, Austria |
Penanda tangan | Kekaisaran Austria Kerajaan Prusia |
Konvensi Gastein (bahasa Jerman: Gasteiner Konvention), juga disebut Konvensi Badgastein, adalah sebuah perjanjian yang ditandatangani di Bad Gastein di wilayah Kekaisaran Austria pada tanggal 14 Agustus 1865.[1] Perjanjian ini ditandatangani oleh dua kekuatan utama di Konfederasi Jerman, yaitu Prusia dan Austria, dan berkaitan dengan pemerintahan "Kadipaten-Kadipaten Elbe" di Schleswig, Holstein dan Sachsen-Lauenburg.
Sebelumnya, Kadipaten Schleswig dan Holstein telah dikuasai oleh Denmark sejak tahun 1460. Pada tahun 1858, kepala dewan liberal nasional Denmark Carl Christian Hall merumuskan "Konstitusi November" yang akan semakin mengeratkan Schleswig dengan Kerajaan Denmark, sehingga muncul protes dari Jerman, dan pasukan Konfederasi Jerman akhirnya menduduki Holstein dan Lauenburg pada tahun 1863. Kemudian, setelah meletusnya Perang Schleswig Kedua, Denmark mengalami kekalahan dan harus menyerahkan Kadipaten-Kadipaten Elbe kepada Prusia dan Austria sesuai dengan kesepakatan Perjanjian Wina yang ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 1864.
Seusai penandatanganan perjanjian ini, Austria dan Prusia harus menyelesaikan isu pemerintahan wilayah-wilayah tersebut. Prusia ingin menjadikan wilayah tersebut sebagai provinsinya, tetapi Austria menolaknya dan ingin agar kadipaten-kadipaten ini berstatus kondominium atau wilayah yang diperintah bersama. Untuk mengurangi ketegangan,Otto von Bismarck bertemu dengan utusan Austria Gustav von Blome di kota Bad Gastein.
Isi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan perjanjian ini, Prusia akan menguasai Schleswig dan Austria akan mengendalikan wilayah Holstein. Prusia juga akan membeli hak Austria atas wilayah Sachsen-Lauenburg dengan harga 2,5 juta rigsdaler Denmark, sehingga Austria mencabut haknya atas wilayah tersebut dan Sachsen-Lauenburg akan dipimpin oleh Raja Prusia yang akan memperoleh gelar Adipati Sachsen-Lauenburg. Selain itu, Prusia memperoleh hak untuk melewati jalan militer di Holstein untuk mencapai wilayah Schleswig, dan Prusia juga berhak membangun terusan dan jalur telegraf ke Schleswig dengan melintasi wilayah Holstein. Perjanjian ini juga mengatur soal pendirian Angkatan Laut Konfederasi Jerman, penetapan kota Kiel di Holstein sebagai markas angkatan laut tersebut di bawah kedaulatan Prusia, dan penetapan Rendsburg sebagai Benteng Konfederasi Jerman.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Wolfgang Neugebauer (ed.): Handbuch der preußischen Geschichte. Band 2: Das 19. Jahrhundert und große Themen der Geschichte Preußens. Verlag De Gruyter, Berlin 1992, ISBN 3-11-008322-1, hlm. 340 books.google